Jadi Korban Pandemi dan Kekerasan, Kini 8.000 Orang Imigran Pilih Serbu AS
"Kami tidak punya apa-apa untuk diberikan kepada anak-anak kami, dan ribuan dari kami terpaksa tidur di jalanan," kata Maria Jesus Paz, seorang ibu dari empat anak yang mengatakan bahwa dia kehilangan rumahnya karena badai.
"Inilah mengapa kami membuat keputusan ini, meskipun kami tahu bahwa perjalanan itu dapat merenggut nyawa kami," tambahnya.
Penguncian terkait virus corona menghancurkan ekonomi Honduras, yang tahun lalu tercatat mengalami kontraksi terburuk.
"Pertama, saya kehilangan pekerjaan karena pandemi, dan kemudian saya kehilangan rumah karena badai," kata Melvin Paredes, yang bergabung dengan rombongan bersama saudara laki-lakinya.
"Satu-satunya hal yang tersisa adalah berjuang untuk kelangsungan hidup keluarga saya," tambahnya. (reuters/ant/jpnn)