Jajaki Pendanaan Pengembangan Energi Bersih, Pupuk Indonesia Gandeng Jepang
Selain itu, Pupuk Indonesia memiliki kerja sama serupa dengan ACWA Power, perusahaan asal Arab Saudi, hingga perusahaan BUMN seperti Pertamina dan PLN.
Pengembangan clean ammonia menjadi bagian dalam peta jalan dekarbonisasi Pupuk Indonesia. Selain sebagai alternatif energi masa depan, amonia juga menjadi media dalam mendistribusikan hidrogen sebagai sumber energi masa depan.
Hal ini sekaligus menjadi upaya perusahaan dalam mendukung target penurunan emisi karbon atau Net Zero Emmision (NZE) yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
“Pupuk Indonesia saat ini memiliki kapasitas produksi amonia tujuh juta ton per tahun dengan fasilitas penyimpanan dan distribusi amonia yang lengkap dan telah berpengalaman lebih dari 50 tahun. Dengan kemampuan tersebut, kami ingin menjadi pemain utama global,” jelas Nugroho.
Sementara itu, Managing Executive Officer JBIC, Inaba Yutaka menuturkan MoU ini akan turut mempromosikan kerja sama sejumlah sektor yang menggunakan amonia dan hidrogen sebagai sumber energi.
Melalui MoU ini, Inaba menyebutkan JBIC memiliki tujuan untuk meningkatkan akselerasi pengembangan rantai pasok clean amonia dan hidrogen.
Menurutnya, penandatanganan MoU ini juga akan mendukung sejumlah inisiatif, termasuk Asia Zero Emissions Community (AZEC), sekaligus mengamankan produksi dan rantai pasok amonia dan hidrogen bagi Jepang.
“JBIC akan terus menciptakan peluang bisnis bagi perusahaan-perusahaan Jepang, sekaligus membantu mengamankan pasokan energi bersih yang stabil bagi Jepang melalui penguatan kerjasama bersama mitra-mitra penting di bidang dekarbonisasi,” jelasnya.(chi/jpnn)