Jakarta Harus Bangun TPST Lokal
Kamis, 05 Agustus 2010 – 08:50 WIB
Salah satu TPST dalam kota yang akan dibangun yakni berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Marunda, Jakarta Utara. Di kawasan tersebut telah tersedia lahan seluas 12 hektare dari total luas lahan 76 hektare. Pembangunan TPST dalam kota ini sangat mendesak mengingat volume sampah meningkat lima persen setiap tahunnya.
Saat ini total volume sampah di Jakarta mencapai 6.500 ton per hari.Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Bharuna mengatakan, dari lahan seluas 12 hektar tersebut, TPST Marunda akan dibangun terintegrasi dengan pengelolaan air limbah cair dari kapal-kapal yang akan berlabuh dan pengelolaan air bersih. Pembangunan TPST ini akan sinergi dengan rencana pembangunan Pelabuhan Internasional Ali Sadikin di KEK Marunda sebagai pelabuhan penunjang Pelabuhan Tanjung Priok.
Dua TPST dalam kota lainnya yang tengah direncanakan yakni TPST Cakung Cilincing dan TPST Sunter, Jakarta Utara. TPST Cakung Cilincing direncanakan dapat menampung volume sampah sebanyak 1.000 ton per hari. TPST ini merupakan milik swasta murni yang akan bekerja sama dengan perusahaan pengolahan sampah terbesar di Singapura, Keppel Land yang mendirikan perumahan di sentra timur Jakarta. “TPST Cakung Cilincing sudah beroperasi, namun hanya mampu menampung 300 ton per hari. Sampah dibakar dan dijadikan kompos,” kata Eko.
Sedangkan TPST Sunter merupakan milik Pemprov DKI Jakarta yang juga direncanakan dapat menampung sampah sebanyak 1.000 ton per hari. Saat ini, TPST Sunter sudah digunakan untuk memadatkan sampah, kemudian dibawa dengan kendaraan kapsul untuk di buang ke TPST Bantar Gebang. Ke depan, sampah di TPST ini juga akan diolah juga menjadi kompos.