Jalan Rusak Tidak Selalu Karena Ada Beban Berlebih, Dosen ITB Ini Beri Penjelasan Begini
“Jadi, sebenarnya kalau misalnya ditanya kesimpulannya, hampir sebagian besar kerusakan jalan di Indonesia itu karena kualitas pekerjaan dan kualitas materialnya yang jelek dan bukan karena beban,” katanya.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Mesuji Elfianah, mengatakan ada beberapa faktor utama ruas jalan di Lampung berumur pendek.
Menurutnya, banyak ruas jalan yang baru dalam perbaikan di Lampung langsung rusak dalam hitungan bulan. Kondisi itu bisa terjadi karena kualitas jalan yang buruk karena kurangnya pengawasan saat pekerjaan.
"Bisa dari pengawasan yang kurang, kendaraan yang lewat melebihi tonase karena jalan kita ini kelas tiga. Bisa juga kualitas pekerjaan yang asal-asalan," tukasnya.
Untuk itu, dia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) terkait agar lebih teliti terhadap setiap pekerjaan. Dia meminta Pemda untuk mengecek hasil pekerjaan saat serah terima sementara pekerjaan (provisional hand over/PHO).
"Sebelum 6 bulan, jangan buru-buru ada pemeriksaan lapangan serah terima akhir pekerjaan (FHO)," ucapnya.
Dia juga mengeluhkan ruas jalan yang baru dibangun tahun lalu dan kini sudah rusak. "Belum ada satu tahun jalan aspal ini rusak lagi. Ada banyak yang jatuh gara-gara jalan rusak," katanya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 menunjukkan jalan rusak mencapai 174.298 km atau 31,91 persen dari total panjang dari panjang seluruh Indonesia yang mencapai 546.116 km. Kondisi jalan rusak sedang di Indonesia sepanjang 139.174 km, kondisi jalan rusak 87.454 km dan jalan dalam kondisi rusak berat sepanjang 86,844 km.(ray/jpnn)