Jalan Wayo, Kampung yang Dihuni Pria Beristri Lebih dari Satu
Lebaran, Istri Muda Sungkem Istri TuaSelasa, 31 Januari 2012 – 00:13 WIB
Badrul, 48, modin atau penghulu desa, tidak berkeberatan menikahkan pasangan-pasangan wayuh itu. "Asal memenuhi syarat, sesuai kaidah Islam, bisa adil dan bertanggung jawab, baru saya nikahkan," katanya.
Seiring dengan berjalannya waktu, tradisi wayuh di kampung tersebut mulai berkurang. "Kebanyakan sudah kembali ke mbok tuwek (istri tua, Red)," kata Ridho. "Kalau ada orang yang baru saja wayuh, kita tunggu saja pasti kembali ke mbok tuwek-nya," tambahnya. (*/c2/ca)