Jalani Terapi Disleksia, Aqilurahman Ikut Bantu Para Pengusaha UKM
Gambar Aqil Hiasi Popok Bayi hingga Home LivingSelama ini, keluarga Amalia tidak pernah meminta royalti dari pihak-pihak yang menggunakan karya Aqil untuk kepentingan bisnis mereka. Meski begitu, ada juga pengusaha UKM yang datang dan memberikan uang jajan untuk Aqil.
’’Pernah ada pengusaha yang mengaku bisa menjual produknya lebih mahal setelah menggunakan desain gambar karya Aqil. Dia lalu memberikan uang untuk Aqil. Tapi, uang itu kami sumbangkan untuk klinik disleksia,’’ ungkap Amalia.
Sebelumnya, karya Aqil yang dimanfaatkan para UKM merupakan kumpulan hasil terapinya selama ini. Namun, belakangan, Aqil sanggup membuat karya by order. Salah satunya berupa desain untuk produk promosi pariwisata Pulau Gili, Lombok, NTB.
Ada pula gambar yang dipakai untuk sebuah kegiatan kampanye. ’’Aqil diminta menggambar tentang Jakarta,’’ ujar Amalia.
Brifing dari ’’klien’’ diterjemahkan dengan unik oleh Aqil. Dia mengimajinasikan Jakarta begitu liar. Kondisi kemacetan dan ondel-ondel digambarkan secara kreatif dengan berbagai pattern.
Amalia mengaku bangga dengan talenta anak sulungnya tersebut. Dia tidak menyangka terapi yang dilakoni Aqil selama ini bisa membantu orang lain.
Praktisi periklanan yang telah mengenyam sejumlah pendidikan di luar negeri itu menceritakan kondisi anaknya apa adanya. Dia mengetahui kondisi Aqil ’’yang kurang’’ ketika usianya menginjak tujuh tahun.
Pada usia itu, secara akademis Aqil sebenarnya sudah bisa menulis dan membaca, meski sedikit-sedikit. Tapi, dia tidak bisa membaca dan menulis dengan normal. Dia menulis dengan huruf terbalik-balik. Begitu pula kalau membaca.