Jalur KA, Solusi Urai Penumpukan Kontainer di Tanjung Priok
jpnn.com - JAKARTA—Kondisi pelabuhan Tanjung Priok makin membikin resah eksportir maupun importir. Bagaimana tidak, kondisi pelabuhan tersebut hingga kini masih amburadul, kacau dan ruwet.
Dwelling time atau antrian tunggu sirkulasi barang sejak kapal bersandar di dermaga hingga keluar di pintu pelabuhan, juga masih tinggi.
Keresahan juga dipicu oleh sistem manajemen logistik yang masih amburadul membuat masih tingginya biaya logistik, susahnya akses keluar-masuknya kontainer, rendahnya tingkat efisiensi dan produktivitas, serta belum berfungsinya sistem online atau electronic payment di pelabuhan Tanjung Priok selama 24 jam.
“Manajemen truk yang digadang-gadang pemerintah bisa mempercepat untuk mengurai kepadatan di pelabuhan ternyata hanya isapan jempol saja,” ujar Wahyu Dwi Jatmiko, CEO PT Sentra Logistik, saat dihubungi wartawan, Rabu, (2/7).
Dikatakan, infrastruktur jalan yang tidak memadai dengan traffic yang demikian padat, menjadi kendala serius bagi manajemen truk ini,” tambahnya.
Ditegaskan, pelaku bisnis di industri logistik menginginkan kemudahan akses keluar-masuknya kontainer di pelabuhan Tanjung Priok. Akses ini akan membantu menurunkan biaya logistik dengan menekan tarif-tarif di pelabuhan Tanjung Priok.
Selain juga akan mengurangi kepadatan di Priok dengan memaksimalkan pelabuhan di sekitar pelabuhan seperti Marunda, Dry Port Cikarang, Cirebon bahkan Tanjung Emas dan Tanjung Perak.
Wahyu melihat bahwa untuk mengurangi kepadatan itu tak ada jalain lain kecuali dengan memberikan akses kepada jalur kereta api dari stasiun Pasoso menuju pelabuhan Tanjung Priok.