Jalur Sumbar-Riau Lumpuh Total
Kelok Sembilan dan Rantau Baringin Dihantam LongsorRabu, 08 Oktober 2008 – 09:23 WIB
Jalan Sumbar-Riau saat ini memang relatif lebih rawan dengan longsor. Disamping disebabkan curah hujan yang tinggi. Beberapa titik tebing di Kelok Sembilan dan di sejumlah nagari dalam Kecamatan Pangkalan Koto Baru, juga terlihat memerah mulai gundul, misalnya saka di nagari Koto Alam dan di Kelok Sembilan. Masih berdasarkan pantuan wartawan, rata-rata titik rawan longsor Jalan Sumbar-Riau, terdapat di sekitar lokasi penggalian batu.
Penggalian batu ini menurut Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Limapuluh Kota sebenarnya berlangsung liar. Ketika longsor terjadi pada bulan Maret 2008 lampau, Polres Limapuluh Kota sempat meminta warga untuk menghentikan segala aktifitas penambangan batu di pinggir Jalan-Sumbar Riau. Namun sampai sekarang, imbauan tersebut agaknya masih belum terlalu dihiraukan.
Terlepas dari kondisi tersebut, nampaknya para pengemudi kendaraan yang saat ini hendak melewati Jalan negara Sumbar-Riau di Kabupaten Limapuluh Kota, harus pindah atau memakai jalan alternatif lain, yakni melalui Kiliran Jao. Mengapa demikian? Sebab menurut keterangan yang diperoleh Kapolres Limapuluh Kota AKBP Benny Setyawan dari petinggi Polri di Kampar, ruas jalan yang terban di Rantau Baringin, belum bisa diperbaiki dalam dua ataupun tiga minggu ke depan.
“Jadi, kalaupun jalan di Kelok Sembilan yang dihantam longsor bisa dibersihkan malam ini, paling lalu-lintas hanya berjalan lancar sampai di perbatasan Sumbar dengan Riau. Sedangkan di Rantau Barangin, jalan sudah terban lagi,” kata Benny Setyawan yang berada di Kelok Sembilan bersama Kapolresta Payakumbuh AKBP Mahavira Zain. (frv/afi)