Jamaah Haji Non Kuota Terus Serbu Makkah
Senin, 24 Oktober 2011 – 05:40 WIB
Dia menuturkan, kuat dugaan keberadaan jamaah haji non kuota ini muncul karena antrean keberangkatan haji tidak karuan. Dia menyebutkan, di beberapa provinsi kursi haji baru kosong setelah 2021 nanti. Di antaranya di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nangroe Aceh Darussalam. "Persoalan antrean panjang ini semakin tidak seimbang dengan minat berhaji yang terus meningkat," tandasnya.
Arsyad memperkirakan, selama terjadi ketimpangan antara kuota jamaah haji dengan minat masyarakat Indonesia, sulit meniadakan keberadaan calon camaah haji non kuoata. Sekalipun banyak cerita dari jamaah haji non kuota yang kerap mengeluh atau merasa dirugikan oleh oknum yang memberangkatkan mereka. "Sepertinya keluhan dan rasa dirugikan hilang setelah bisa wukuf dan tawaf di kakbah," papar Arsyad.
Kepala Seksi Pengedali Haji Khusus Daerah Kerja Makkah Khoirizi Dasir mengatakan, mengatasi masalah jamaah haji non kuoata yang kesasar cukup sulit. Sebab, mereka tidak masuk dalam data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kemenag. "Jika jamaah haji reguler bisa dideteksi dengan cepat lokasi pemondokannya. Tapi kalau haji non kuoata, sulit sekali mencarikan pemondokan," tandasnya.