James Riady Ajak Masyarakat Bantu Imigran Pencari Suaka
jpnn.com, JAKARTA - Pendiri dan Ketua Pembina Universitas Pelita Harapan James Riady memantau kondisi para pengungsi migran pencari suaka yang ada di Jalan Bedugul, Komplek Daan Mogot Baru Kelideres, Jakarta Barat, Sabtu (20/7).
Dalam kunjungannya James meninjau langsung fasilitas dalam tempat penampungan seperti musala, MCK, air bersih, dan fasilitas tenda pengungsi dan pelayanan kesehatan dari Pemerintah Kota Jakarta Barat.
Setelah berkeliling dan berbicara dengan beberapa pengungsi, James menyebut para imigran mengungsi meninggalkan negara mereka karena masalah keamanan, seperti perang, konflik etnis, dan juga agama.
“Mereka mengharapkan suatu hari ke depan lebih baik. PBB ada program menyalurkan pengungsi ke beberapa negara yang menandatangani dan menyetujui resmi terbuka bahwa mereka menerima pengungsi, dan karena itulah mereka juga berani keluar uang buat keluar dari negaranya,” jelas James dalam pernyataan resminya, Sabtu (30/7).
BACA JUGA: Jejak - jejak Prajurit TNI di Tapal Batas, Demi Merah Putih
Menurut wakil ketua umum Kadin Bidang Pendidikan dan Kesehatan itu, banyak dari mereka yang cukup terpelajar, dan juga ada orang-orang yang cukup kompeten di bidangnya.
Namun sayangnya, proses negara yang sepakat dan menandatangani konferensi itu secara administratif berjalan lamban. Semantara Indonesia jadi tempat penampungan yang dianggap aman, walau kesiapannya belum matang.
“Tadi kami mendengar, meraka sangat mengapresiasi upaya pemerintah DKI. Mereka dulu hanya tidur di jalanan, sekarang sudah ada tempat meski memang tempatnya sangat kecil. Tempatnya bisa muat hanya 50 sampai 100 orang, tetapi ini menampung 1.400 orang. Dari sisi tempat kita apresiasi. Namun seperti toilet kurang, airnya kurang,” ungkapnya.