Jangan Buka Ruang Dialog dan Negosiasi dengan Teroris
pertemuan-pertemuan masyarakat dan pembunuhan figur-figur pemerintah (Nechaev, 1971).
Instrumennya kadang pamflet dan leaflet untuk memicu polarisasi masyarakat dan
revolusi atau dinamit sebagai senjata yang menciptakan kekerasan, perang dan sanksi (The New York Times, 4 April 1878).
Teror adalah taktik sesuai targetnya yakni anarkhi menuju revolusi dan konteks politik dalam negeri.
Mantan Presiden AS Theodore Roosevelt merilis upaya awal global guna meredam terorisme.
“Anarchy is a crime against the whole human race, and all mankind should band together against the Anarchist,” (Richard B. Jensen, 2001: 19).
Sikap Presiden Roosevelt tersebut direspons oleh pendukung Anarkhis dengan
melahirkan gelombang kedua terorisme modern skala global di Irlandia, Cyprus, Israel atau Palestina, dan Aljazair (Menachem Begin, 1997).