Jangan Kaget, Papua Juga Mulai Dimasuki TKA Tiongkok
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf mengaku tidak heran dengan tertangkapnya 70 tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok oleh jajaran Polda Banten pada awal Agustus kemarin. Politikus Partai Demokrat (PD) itu bahkan menyebut di Papua juga banyak pekerja asal Tiongkok.
"Saya ini sekarang lagi di Papua juga, kami sempat cek soal tenaga kerja asing, memang ditemukan banyak terutama dari China," kata Dede melalui sambungan telepon, Rabu (3/8).
Sebelumnya, Polda Banten menangkap 70 WN Tiongkok di Serang, Banten. Mereka berprofesi sebagai buruh kasar.
Anehnya, gaji yang mereka terima sangat besar untuk ukuran pekerja kasar, yakni Rp 15 juta per bulan. Berbeda dengan pekerja lokal yang dibayar Rp 2 juta setiap bulan.
Dede menuturkan, selama ini TKA yang bermasalah memang mayoritas dari Tiongkok. Sedangkan dari negara lain justru menaati aturan.
"Yang selalu timbul masalah ini kan memang dari China. Kalau dari Jepang, dari segala macam (administrasi, red) selama ini tidak ada masalah, karena mereka masih mengikuti aturan di ketenagakerjaan," ujarnya.
Dede menambahkan, TKA diizinkan untuk tingkatan pekerjaan tertentu. Antara lain supervisor dan tenaga ahli.
Namun, faktanya banyak kasus pada TKA asal Tiongkok yang menjadi pekerja kasar termasuk tukang batu. Karenanya Dede meminta pemerintah mengecek kesesuaian data TKA dengan pekerjaan yang dilakukan.