Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jangan Lupakan Stimulus Ekonomi Sektor Pariwisata

Senin, 27 April 2020 – 23:17 WIB
Jangan Lupakan Stimulus Ekonomi Sektor Pariwisata - JPNN.COM
Sektor Pariwisata terdampak corona. Pulau Derawan. Ilustrasi Foto: sam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi X DPR Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan pandemi covid-19 menjadi pukulan berat bagi industri pariwisata dan pendukungnya seperti transportasi, akomodasi dan kuliner. Illiza menyebut Indonesia diperkirakan akan kehilangan Rp 140 triliun devisa negara dari sektor pariwisata.

Menurutnya, kerugian bukan hanya dari sisi devisa, namun juga hilangnya mata pencaharian. Illiza mencontohkan di Jawa Barat saja misalnya, sekitar 33 ribu pekerja pariwisata yang terkena dampak corona ini.

"Saya mengharapkan pemerintah pusat dan daerah dapat memberikan stimulus ekonomi dan keringanan kewajiban bagi para pekerja di industri pariwisata," kata Illiza dalam keterangannya, Senin (27/4).

Menurut dia, yang tidak kalah penting, eksekutif bersama legislatif juga harus memikirkan proses pemulihan industri pariwisata pasca penyebaran Covid-19 ini. "Kita jangan hanya memikirkan imunitas tubuh, tapi lupa menyiapkan imunitas dan keberlangsungan sektor pariwisata yang menjadi salah satu pondasi utama devisa negara," ungkapnya.

Dia mengungkapkan bahwa Presiden Jokowi pernah memprediksi pada 2021 nanti, industri pariwisata Indonesia akan booming. Menurut Illiza, jika tidak menyiapkan strategi yang tepat, maka akan kehilangan momentum untuk membangkitkan kembali industri pariwisata. "Sehingga peluang tersebut hanya akan dimanfaatkan oleh negara lainnya," ungkapnya.

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu berharap di tengah kondisi seperti ini, para pekerja di industri pariwisata terus kreatif dan bersemangat, serta memikirkan berbagai alternatif dan inovasi. Paling tidak untuk mencoba bertahan terlebih dahulu.

"Kelola cash flow agar manajemen keuangan tetap bisa berjalan. Buat business plan yang adaptif dan tentukan skala prioritas untuk setiap action plan," jelasnya.

Ia mengatakan bukan tidak mungkin, di tengah kesulitan ini akan muncul peluang dan kesempatan baru. Jika hal ini bisa dilakukan, maka akan menjadi penyemangat dan contoh bagi rekan-rekan pekerja pariwisata lainnya. "Teruslah berdoa, karena kita harus yakin bahwa Allah tidak akan memberi beban di luar kemampuan kita. Pasti selalu ada jalan, jika kita berjalan mencarinya," katanya.

Anggota Komisi X DPR Illiza Sa’aduddin Djamal mengatakan pandemi covid-19 menjadi pukulan berat bagi industri pariwisata dan pendukungnya seperti transportasi, akomodasi dan kuliner

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close