Jangan Paksa Anak Kuasai Bahasa Asing, Bahaya!
"Saya heran, banyak orang tua yang bangga anaknya lebih menguasai bahasa Inggris daripada bahasa Indonesia. Tanpa mereka sadari, sudah merusak bahasa anak-anak. Bahasa Indonesia standar, bahasa asing juga standar," tuturnya.
Endang menduga, banyak masyarakat yang tidak menjadikan bahasa Indonesia sebagai jati dirinya.
Mereka baru mengakuinya sebagai jati diri ketika berada di luar negeri.
"Kalau berada di luar negeri, mereka baru tahu oh itu orang Indonesia dilihat dari bahasanya. Sebaliknya saat di tanah air malah lebih senang pakai bahasa asing alasannya biar lancar. Ini harus diubah, harus jadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu, bahasa negara, bahasa persatuan. Bahasa asing posisinya harus nomor dua," pungkasnya. (esy/jpnn)