Jangan Plin-Plan, Hukum Pelaku Kekerasan Agama
Sabtu, 14 Agustus 2010 – 11:57 WIB
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin mengaku prihatin terhadap banyaknya aksi kekerasan terhadap umat beragama akhir-akhir ini. Dia menyerukan, berbagai tindak kekerasan itu harus ditindak secara hukum. "Namun, yang terjadi justru t malah sebaliknya. Tidak ada tindakan apapun dari aparat keamanan, dalam hal ini kepolisian," kata Din Syamsudin dalam diskusi Polemik:Merdeka Tapi Cemas, di Jakarta Sabtu (14/8). Ia menegaskan, pelanggaran tindak kekerasan terhadap kelompok agama merupakan tindak kekerasan yang melanggar hukum dan tidak merupakan ciri perilaku keagamaan."Mestinya ditindak secara hukum. Tetapi, kenyataannya memang tidak ada tindakan apapun," Din mengulang keprihatinannya."Saya sebagai ketua umum sebuah ormas Islam dan juga di MUI, menyatakan ormas-ormas yang melakukan tindakan kriminalitas bukan tindakan keagamaan apalagi kalau mereka main hakim sendiri dan melakukan kekerasan," ujarnya
Kebebasan beragama, kata Din, bukan lahir karena konstitusi yang diciptakan oleh negara. Melainkan, kebebasan itu muncul karena prinsip-prinsip beragama itu sendiri. "Jadi, kalau ada kelompok yang menyatakan agama tidak mendukung kebebasan beragama kelompok lain, mereka itu itulah yang sebenarnya kelompok anti agama," tegas Din.
Ia juga mengingatkan kepada masyarakat luas, bahwa adanya kelompok ormas yang menyatakan diri sebagai kelompok islam dan melakukan kekerasan tidak mewakili Islam secara keseluruhan. "Mereka itu sangat minoritas. Sangat minoritas, dan sangat lain dari motif keberagamaan mereka. Mereka terus melakukan kekerasan, karena negara tidak melakukan apa pun kepada mereka."
JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin mengaku prihatin terhadap banyaknya aksi kekerasan terhadap umat beragama akhir-akhir
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News
JPNN VIDEO
-
Jokowi Memanfaatkan Prabowo Subianto? Kapolri Bereaksi Begini | Reaction JPNN
-
Rencana BP Taskin Ingin Selaraskan Data Kemiskinan Menjadi Satu Data Tunggal
-
Klarifikasi MWA UI: Gelar Doktor Menteri Bahlil Menyesuaikan Jadwal Yudisium
-
Peduli Lingkungan, Sekolah-Sekolah di Bali Ikut Kompetisi Daur untuk Negeri
-
Wapres Gibran Sapa Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
BERITA LAINNYA
- Humaniora
Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
Senin, 18 November 2024 – 00:29 WIB - Humaniora
Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
Minggu, 17 November 2024 – 22:51 WIB - Humaniora
Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
Minggu, 17 November 2024 – 22:18 WIB - Nasional
Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
Minggu, 17 November 2024 – 21:32 WIB
BERITA TERPOPULER
- Humaniora
Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
Minggu, 17 November 2024 – 22:18 WIB - Pilkada
Ridwan Kamil Sindir Pramono di Panggung Debat, Bawa-bawa Anies dan PDIP
Minggu, 17 November 2024 – 22:43 WIB - Pilkada
Debat Sengit soal Pemindahan Balai Kota, Pramono Sindir Ridwan Kamil Soal Imajinasi
Minggu, 17 November 2024 – 21:53 WIB - Politik
Soal Hasil Survei SMRC, Jokowi Berkomentar Begini
Minggu, 17 November 2024 – 21:10 WIB - Moto GP
Klasemen Akhir MotoGP 2024 dan Rapor Martin si Juara Dunia
Minggu, 17 November 2024 – 22:06 WIB