Jangan Sembarangan Konsumsi Jahe, Simak Penjelasan Dokter Tania
WHO sebenarnya pada Maret lalu berkonsultasi dengan para peneliti di sembilan negara Afrika, termasuk Uganda tentang penggunaan obat tradisional untuk COVID-19.
Namun, menurut perwakilan WHO di Uganda, Dr. Solome Okware, Covidex tidak termasuk herbal yang dievaluasi.
Okware mengatakan, WHO bekerja sama dengan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika, mengembangkan protokol untuk mengembangkan uji klinik guna menilai klaim pengobatan yang efektif untuk COVID-19.
Menurut dia, penggunaan produk untuk mengobati COVID-19 yang belum diselidiki secara kuat dapat berbahaya bila proses yang semestinya dilakukan tidak diikuti.
Hal senada diungkapkan asisten profesor peneliti di Arizona State University' s Biodesign Center for Immunotherapy, Vaccines and Virotherapy, Jeffrey Langland.
Dia mengatakan, herbal yang tampaknya bekerja untuk infeksi virus lain perlu diuji untuk melihat apakah juga tahan terhadap COVID-19.
Dia dan tim telah mempelajari apakah dan bagaimana ramuan tertentu berpotensi digunakan untuk mengobati COVID-19.
Mereka menguji lebih dari 30 herbal, dan melihat sifat antivirus dan pendukung kekebalan masing-masing tanaman. Hanya saja, mereka masih membutuhkan waktu untuk mendapatkan hasilnya.