Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jangan Sepelekan Nyeri Kaki, Ini Dampaknya

Jumat, 27 September 2019 – 23:17 WIB
Jangan Sepelekan Nyeri Kaki, Ini Dampaknya - JPNN.COM
Nyeri tulang. Foto: Pixabay

jpnn.com - Apakah Anda merasakan nyeri di kaki saat berjalan? Jangan abaikan itu karena itu mungkin mengindikasikan pada risiko masalah jantung dan otak yang serius.

Nyeri kaki saat berjalan bisa menjadi tanda penyakit arteri perifer/ peripheral artery disease(PAD). Orang-orang dengan kondisi ini dikenal memiliki masalah kardiovaskular yang lebih tinggi, seperti serangan jantung dan strok. PAD memengaruhi pria dan wanita. Ini biasanya terjadi karena penuaan, tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi dan paparan asap rokok jangka panjang, menurut Harvard Medical School.

Orang-orang dengan PAD merasa sakit karena timbunan lemak di arteri kaki. Hal ini menghambat aliran darah ke otot dan juga arteri yang mendukung jantung dan otak. Gejala PAD termasuk kram dan nyeri pada betis, paha, pinggul, dan bokong. Tapi PAD hanya memengaruhi otot dan bukan sendi. Ini juga tampak berbeda dari nyeri otot yang disebabkan oleh olahraga.

Nyeri kaki yang berhubungan dengan PAD hanya terjadi selama seseorang bergerak dan berhenti setelah istirahat pendek, tidak seperti rasa sakit yang disebabkan oleh olahraga yang bisa berlangsung berjam-jam atau berhari-hari.

"Itu mungkin terjadi ketika Anda berjalan menaiki tangga atau menaiki bukit, dan Anda mungkin sering berhenti untuk istirahat," kata Aruna Pradhan, seorang ahli jantung dan asisten profesor kedokteran di Harvard Medical School, seperti dilansir laman MSN, Kamis (26/9).

Tetapi dalam beberapa kasus, PAD bisa menyebabkan nyeri kaki bahkan ketika duduk atau berbaring. Beberapa orang mungkin juga mengalami perubahan warna pada kaki, luka penyembuhan lambat pada kaki, rasa dingin pada satu atau kedua kaki dan pertumbuhan rambut kaki atau kuku yang lambat.

Dokter umumnya merekomendasikan perubahan gaya hidup untuk mengobati PAD. Olahraga teratur, mengikuti diet sehat dan menghindari merokok bisa membantu mengurangi gejala-gejala kondisi tersebut. "Setelah PAD didiagnosis, dokter meminta Anda untuk melakukan lebih banyak aktivitas fisik," pungkas Pradhan.

Ada juga obat yang tersedia untuk kondisi ini. Dokter bisa meresepkan statin, yang bisa membantu mencegah pembentukan timbunan lemak, obat untuk manajemen tekanan darah dan aspirin untuk mencegah pembekuan. Operasi bisa menjadi pilihan terakhir ketika penyumbatan aliran darah menjadi semakin memburuk.(fny/jpnn)

Jangan sepelekan nyeri pada kaki saat berjalan, karena bisa jadi mengindikasikan risiko masalah jantung dan otak.

Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News