Jangan Tertipu, Beginilah Cara Memastikan Vaksin Asli dan Layak Pakai
Kemenkes juga sudah melakukan langkah konkret dalam menangani kasus vakin palsu. Antara lain bekerja sama dengan Bareskrim Polri untuk mengetahui rumah sakit mana saja yang menggunakan vaksin palsu.
Kemenkes juga berkoordinasi dengan BPOM untuk memeriksa kandungan dalam vaksin palsu, sekaligus menggiatkan pengawasan terhadap anak-anak di daerah yang menjadi lokasi peredaran vaksin palsu. Bahkan Kemenkes sudah menurunkan tim khusus untuk secara langsung mengidentifikasi dan mengumpulkan fakta–fakta di fasilitas layanan kesehatan baik rumah sakit atau pun klinik yang diduga terkait dengan peredaran vaksin palsu.
Untuk itu Kemenkes mengimbau masyarakat bila mencurigai adanya penyebaran vaksin palsu di daerah tertentu untuk segera melaporkannya kepada polisi serta mengarahkan anak yang dicurigai pernah menerima vaksin palsu ke layanan kesehatan terdekat milik pemerintah untuk diimunisasi ulang.
Imunisasi ulang penting untuk dilakukan karena berguna untuk memberikan perlindungan menyeluruh terhadap penyakit-penyakit yang berbahaya. Dengan imunisasi, tubuh bayi atau anak dirangsang untuk memiliki kekebalan, sehingga tubuhnya mampu bertahan melawan serangan penyakit berbahaya.
Adapun penyakit yang rawan mengincar bayi antara lain saluran pernapasan akut, polio, kerusakan hati, tetanus, campak dan banyak penyakit berbahaya yang memiliki risiko kematian yang tinggi. Bahaya bagi bayi yang tidak diimunisasi dapat berakibat fatal. Banyak penelitian imunologi dan epidemiologi di berbagai negara membuktikan bahwa bayi atau balita yang tidak diimunisasi secara lengkap tidak mempunyai kekebalan spesifik terhadap penyakit berbahaya.
Buah hati pun akan mudah tertular penyakit. Secara luas bisa menularkan penyakit hingga menjadi wabah yang mampu menyebabkan banyak kematian dan cacat.
Selain itu dr Jane juga mengingatkan, di tengah derasnya pemberitaan mengenai vaksin yang diduga palsu, terdapat informasi yang luput dari pandangan masyarakat. Yakni mengenai konsep herd immunity atau kekebalan komunitas
Makna konsep itu adalah dalam suatu komunitas di sebuah daerah tertentu yang memiliki cakupan universal child immunization (UCI) tinggi atau lebih dari 90 persen dapat tercipta kekebalan bagi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I). Sehingga jika dalam suatu komunitas terdapat segelintir anak-anak yang tidak mendapatkan imunisasi, maka akan tetap mendapatkan kekebalan terhadap penyakit karena dilindungi oleh kekebalan dari anak-anak lainnya,