Jangan Tertipu, Beginilah Cara Memastikan Vaksin Asli dan Layak Pakai
Dengan demikian, sekelompok masyarakat yang berada di wilayah dengan cakupan imunisasi dasar lengkap (UCI lebih dari 90 persen) terlindungi dengan herd immunity. Ini menjadi bukti bahwa imunisasi itu sangat penting karena mampu melindungi, tidak hanya bagi buah hati namun juga anak-anak dan masyarakat sekitarnya.
Karena itu dr Jane juga memberikan tips kepada para orang tua, untuk mengecek vaksin yang diberikan kepada anak masih layak atau tidak. Hal itu bisa dilihat dari vaccine vial monitor (VVM) atau kertas yang tertempel pada botol vaksin. VVM merupakan sebuah lingkaran yang bisa dijadikan indikator berwarna putih atau hitam.
Jika masih putih, maka vaksin tersebut masih bagus. Kalau sudah terpapar suhu tinggi, maka vaksinnya sudah rusak. “Nah ini yang diketahui petugas dan orang tua, jadi kalau vaccine vial sudah berwarna hitam tidak boleh dipakai,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, Menteri Kesehatan RI, Prof. Dr. dr. Nila Farid Moeloek, Sp.M(K), terus mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan mengimbau untuk melakukan vaksin ulang bagi yang tervalidasi serta tetap melaksanakan rangkaian imunisasi wajib bagi buah hati di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) pemerintah. Hal ini dikarenakan vaksin pengadaan pemerintah untuk program nasional imunisasi dasar lengkap dijamin keamanannya.
“Vaksin yang diadakan oleh pemerintah dinyatakan tidak dipalsukan. Vaksin yang diberikan oleh pemerintah ini gratis dan kami jamin vaksin yang digunakan oleh RS pemerintah asli,” tegas Menkes.
Kemenkes juga meminta para orang tua dapat merujuk ke posko baik di puskesmas atau rumah sakit pemerintah yang tersebar di sejumlah titik wilayah DKI Jakarta, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi untuk mendapatkan layanan vaksin ulang jika putra dan putri mereka tervalidasi vaksin palsu. Perlu diketahui, vaksin yang digunakan pemerintah itu adalah vaksin asli dari PT Bio Farma yang berpusat di Bandung.
Tahun 2016, vaksin imunisasi yang disediakan pemerintah meliputi sembilan jenis. Yaitu vaksin Hepatitis B Rekombinan, BCG, Trivalen Oral Polio Vaccine (OPV), Bivalen Oral Polio Vaccine, Inactivated Polio Vaccine (IPV), Campak, Difteri Tetanus (DT), Tetanus Difteri (Td), dan Pentavalen DPT-HB-Hib. Seluruh jenis imunisasi ini tersedia di fasyankes pemerintah.
Produk Biofarma merupakan vaksin berskala internasional. Vaksin Bio Farma itu tidak hanya digunakan di Indonesia, namun digunakan di lebih dari 130 negara di dunia yang memilih menggunakan vaksin produksi Bio Farma. Mutu vaksin Bio Farma pun diakui oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Di dunia terdapat 200 pabrik vaksin, namun yang diakui hanya 20 termasuk Bio Farma. Bahkan Bio Farma menjadi satu-satunya produsen vaksin di Asia Tenggara.(adv/jpnn)