Jatim Dorong Suplai Rumah Sederhana
Sebelumnya, Mantan Ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Jatim Nur Hadi mengatakan perlu ada solusi untuk mendorong pertumbuhan rumah sederhana.
Salah satunya dengan menerapkan sistem zonasi yang dikhususkan untuk area rumah sederhana. Sebab, selama ini kebanyakan pembangunan rumah sederhana berada di daerah yang jauh dari pusat kota sehingga masyarakat enggan untuk membeli di daerah tersebut.
"Ada yang sampai 40 km dari pusat kota. Tentu ini tidak menarik bagi calon pembeli. Makanya perlu zonasi, misalnya di kawasan rumah komersial harus disediakan 5-10 persen untuk perumahan sederhana," ujarnya.
Secara nasional, kebutuhan rumah sederhana itu tidak diikuti dengan anggaran yang memadai. Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dianggarkan sebanyak Rp 3 triliun. Anggaran ini turun dari sebelumnya yang Rp 6 triliun. (res/sof)