Jawaban Cerdas
Dahlan IskanKecepatan bisa konstan semaksimal yang diperbolehkan di jalur itu: 70 mil/jam. Kadang 65 atau 60 --di tikungan perbukitan.
Dua jam kemudian terlihat ada kota kecil: Sonora. Sudah waktunya pipa tua dikuras. Pagi tadi banyak minum air hangat. Juga makan tomat terbesar yang pernah saya makan. Juga susu yang dituang ke oatmeal. Semua hotel punya sarapan makanan kuda itu.
Di Sonora, suami Janet minta agar ganti dirinya yang mengemudi. Toh jalanan sudah sepi.
Pun sebelum Sonora ia sudah sering minta gantian. Saya tidak mau. Lebih tepatnya: tidak percaya.
Jalur Kansas-Tulsa-Dallas-Austin-San Antonio adalah jalur padat. Dan lagi saya harus mampir-mampir di satu lokasi yang saya inginkan. Misalnya mampir pabrik Tesla yang baru, yang terbesar di Amerika. Yakni di dekat Austin.
Setelah Sonora ini saya harus berubah pikiran. Dia, kan, sudah sering ke Amerika. Dia juga punya SIM bahkan yang internasional. Dia tunjukkan SIM yang seperti buku itu, berwarna putih.
Memang saya keterlaluan tidak mempercayainya. Di Tiongkok sistem lalu-lintasnya kan sama dengan di Amerika: setir kiri. Justru harusnya ia yang lebih tidak percaya pada saya. Apalagi saya lebih tua. Dia 15 tahun lebih muda.
Tapi dia tahu: saya tahu bahwa ia belum pernah mengemudi di Amerika. Ini urusan nyawa. Juga urusan aturan yang belum terbiasa. Saya pilih amannya.