Jawaban Sanggah PPPK Guru Dinilai Aneh, Pak Eko: Ini Pakai Robot atau Manusia?
"Kalau kejadiannya seperti itu, mau ke mana lagi teman-teman melapor. Panselnas hanya memberikan kesempatan menyanggah nilai sendiri. Kan enggak adil tho," tegasnya.
Menurut Eko, yang namanya menyanggah harus ada data pembanding. Misalnya, guru honorer yang tidak aktif tadi mengapa masih tercatat di sekolah negeri yang membuka formasi. Sementara guru honorer sekolah induk malah tergeser karena nilainya kalah dibandingkan guru honorer yang tidak aktif.
Eko menuding pemerintah sudah menciptakan malapetaka bagi guru honorer yang aktif. Sumbernya adalah dari sistem Dapodik yang kacau balau.
"Saya sudah sejak awal meyakini masa sanggah itu hanya akal-akalan biar kelihatan demokratis. Padahal, jawabnya sudah by sistem dan tidak menelisik data yang diberikan guru honorer penyanggah," tuturnya.
Baca Juga: Ini Pengakuan Bripka MN Pembunuh Briptu Khairul soal Motif, Ternyata
Sebab, katanya, ketika menyanggah afirmasi malah dikasih jawaban usia 35 tahun. Sementara menyanggah guru honorer yang tidak aktif lulus diberi jawaban sanggah bukan guru prioritas.
Eko mengatakan pemerintah seharusnya menyelesaikan masalah yang diciptakannya sendiri akibat Dapodik yang tidak dimutakhirkan.
"Pokoke, ini rekrutmen ASN paling buruk di era yang sudah transparan. Kelihatannya saja besar (afirmasinya), tetapi prosesnya penuh intrik dan makan banyak korban guru honorer aktif," pungkas Eko Mardiono. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!