Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Bahtiar Kemendagri dan Brigjen Ahmad Nurwakhid
“Demokrasi ini dalam praktik di dunia nilainya berbeda antara bangsa yang satu bangsa yang lain. Nah, nilai demokrasi yang bagaimana yang hendak kita kembangkan di Indonesia? Dia harus dituntun, dikontrol oleh nilai-nilai Pancasil,” kata Bahtiar.
Deputi Bidang Dukungan Teknis KPU Eberta Kawima menyepakati bahwa pelaksanaan Pemilu harus relevan dengan nilai-nilai yang dikandung Pancasila. Dalam Pancasila terdapat makna baik yang tersurat maupun tersirat sebagai perwujudan dari demokrasi Indonesia.
Eberta menerangkan, terdapat empat poin pentingnya Pemilu sebagai pelaksanaan kedaulatan rakyat. Pertama, sarana terjadinya peralihan pemerintahan secara aman dan tertib.
Kedua, memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk menggunakan hak politiknya.
Ketiga, meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Keempat, mempertahankan kedaulatan rakyat dan tetap tegaknya NKRI.
"Pemilu yang sukses dalam hal penyelenggaraan akan melahirkan pemimpin yang berkualitas yang dapat membawa bangsa ini menjadi lebih baik ke depannya, sesuai dengan pilihan terbanyak hasil pilihan rakyat dari Pemilu dan pemilihan," terangnya.
Direktur Pencegahan BNPT Ahmad Nurwakhid menuturkan, terdapat ancaman berupa radikalisme dan terorisme yang mengancam ideologi Pancasila.
Radikalisme menjadi dasar semua terorisme, suatu kelompok yang menginginkan perubahan mendasar secara radikal. Semua teroris berpaham radikal dan bersikap intoleran/eksklusif.