Jelang Ramadan, Ekonom Deni Gelar Wisuda Penghafal Alquran 30 Juz
jpnn.com, TANGERANG - Jelang bulan Ramadan, Presiden Direktur Center of Banking Crisis (CBC), Ahmad Deni Daruri menggelar acara wisuda para penghafal Alquran 30 juz yang merupakan rangkaian penutup dari program Tahajjud Murojaah. Yaitu program menguatkan hafalan Alquran 30 juz dalam salat tahajjud.
Kegiatan ini merupakan bagian dari gerakan Indonesia Murojaah yang digulirkan Deni bersama KH Deden Muhammad Makhyaruddin, hafizh dan mufassir muda peraih juara 1 perlombaan tahfizh 30 juz dan tafsirnya tingkat dunia di Maroko sejak tujuh bulan yang lalu.
Menurut Deni, kegiatan ini akan memberikan pengawalan terhadap hafalan para penghafal Alquran Indonesia agar tetap terjaga dan semakin berkualitas seiring dengan merebaknya tren tahfizh setelah 5 tahun terakhir ini.
“Karena bagian terpenting dari lahirnya penghafal Alquran untuk kemakmuran suatu negeri adalah ketika hafalan tersebut terpelihara dengan selalu melakukan murojaah (mengulang hafalan),” kata Deni dalam acara Wisuda Tahajjud Muroja'ah angkatan I di Masjid An Nahl, Kompleks Icon, BSD City, Tangerang Selatan, kemarin.
"Gerakan Indonesia Muroja'a (GIM) diperuntukan buat para para penghafal Alquran. Khususnya yang sudah hafal 30 juz. Di mana, Muroja'ah berarti mengulang,” ujar Deni.
Di sela kesibukannya sebagai pengamat perbankan, Deni tak pernah melupakan Alquran. Apalagi menjelang datangnya bulan Ramadan ini.
Lebih lanjut, Deni menjelaskan ilmu dalam Alquran itu sangat luas, dalam dan luar biasa. Sangat beruntung bagi yang sudah hapal bahkan mampu tafsir. Namun, ilmu itu mudah hilang bila tak diterapkan atau dipelajari kembali.
"Ada seribuan lebih penghapal Alquran 30 juz setiap tahun. Namun yang bertahan hafalannya hanya 0,3 persen atau tiga orang saja. Ini kan sangat miris. Padahal, ilmu-ilmu dalam Alquran itu luar biasa dahsyat," katanya.