Jelang Ramadan, Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Hadiri Rakor HBKN dan Pengendalian Inflasi
Dalam kesempatan yang sama, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adiningrat mengatakan inflasi pada Februari 2024, baik secara bulanan maupun tahunan, mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,37 persen dan 2,75 persen.
"Inflasi Februari 2024 secara bulanan maupun tahunan naik masing-masing 0,37 persen dan 2,75 persen. Hal ini diprediksi, karena adanya permintaan cukup tinggi saat Pemilu 2024, di mana penyumbang utamanya berasal dari sektor makanan, minuman, tembakau, transportasi, serta penyediaan makanan dan minuman di restoran," papar Amalia.
Amalia menyebut komoditas utama penyebab inflasi pada Februari 2024 adalah beras, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan minyak goreng dengan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan Februari periode sebelumnya.
“Beras memberikan andil inflasi terbesar serta lebih besar dibandingkan periode sebelumnya," tambahnya.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menambahkan rakor sengaja digelar pada awal Maret sehingga koordinasi bersama seluruh pihak dapat dilakukan secepat mungkin.
Hal tersebut dikarenakan demi menjaga stok pangan selama Ramadan dan Idulfitri.
Dia berharap berharap seluruh pihak mengawal kegiatan pengamanan pasokan dan harga pangan.
"Alhamdulillah rakor terlaksana sehingga kita bisa berkoordinasi di awal dan menjaga pelaksanaan ibadah ramadan berjalan lancar dengan memastikan stok pangan aman dan harga stabil," kata Arief.