Jemaah Haji Tiba Tanpa Koper
jpnn.com - PONTIANAK - Jemaah haji tiba kembali di Kalimantan Barat, Senin (4/11). Sebagian jemaah terpaksa menunggu berjam-jam di Asrama Haji karena koper besar milik mereka menyusul kemudian.
“Saya masih menunggu koper. Tadi tiba di Asrama Haji sekitar pukul 10.00. Sekarang sudah setengah tiga sore, kopernya belum ada juga,” ujar seorang jemaah, kemarin sore.
Ia pun berusaha mendapatkan penjelasan tentang kopernya. Tetapi petugas di Asrama pun masih mencari tahu keberadaan koper tersebut. Koordinator Penyambutan Jemaah Haji Kementerian Agama Kalbar, Djasman menuturkan penerbangan pertama terdiri atas 146 jemaah haji dari Kabupaten Kubu Raya plus satu petugas. Dari penerbangan pertama ini, barang bawaan yang juga tiba di
Kalbar terdiri atas tas tentengan, air zam-zam, dan koper besar. Setiap jemaah membawa 10 liter air zam-zam. Jumlah tas tentengan dan air zam-zam yang ada di Asrama Haji hingga pukul 14.00 pukul sama dengan jumlah jemaah haji, sedangkan koper besar hanya 56 buah. “Koper besar baru ada 56 buah. Dari Batamnya memang sebanyak itu. Sisanya masih kami koordinasikan dengan panitia di Batam. Insya Allah sore tiba,” ujar Djasman, kemarin.
Djasman mengungkapkan pengambilan barang-barang bisa dilakukan oleh jemaah haji ataupun keluarga yang mewakili. Keluarga yang membantu mengambilkan barang harus menunjukkan paspor asli milik jemaah.
Djasman menambahkan penerbangan kedua tiba sore hari. “Penerbangan kedua ini terdiri atas 28 jemaah haji asal Kalbar, 72 jemaah Kota Pontianak, dan PPHD 1 orang,” jelas Djasman.
Tidak semua jemaah menunggu di Asrama Haji. Ada juga yang langsung pulang ketika keluarganya menjemput. “Saya tiba di sini (Asrama Haji) pukul 10.00. Alhamdulillah sudah dijemput keluarga. Ini mau pulang,” ujar Fauzi Usman Yusuf (51).
Fauzi berangkat haji bersama istrinya, Zulaiha. Pegawai negeri Dinas Pendidikan Kubu Raya ini mengaku bersyukur tiba kembali di Kalbar dalam keadaan sehat. Ia juga bersyukur ibadah haji yang diikutinya berjalan lancar. Pelayanan yang diberikan selama menjalankan ibadah juga bagus.
“Makannya tepat waktu. Kendaraan sudah bagus. Hotel bagus. Saya juga tidak mengantre toilet,” kata Fauzi.