Jemaah Haji Tiba Tanpa Koper
Ia menjelaskan setiap jemaah membawa 10 liter air zam-zam dan barang maksimal 32 kilogram. “Tidak boleh membawa tas lain selain yang disediakan Saudi Arabia Airline,” ujarnya.
Tak hanya jemaah yang bersuka cita tiba kembali di Kalbar. Sanak keluarga pun juga bahagia. Bahkan mereka rela berjam-jam menunggu di bawah terik matahari di halaman Asrama Haji. Berdasarkan pantauan Pontianak Post, sanak keluarga mulai berdatangan ke sana sekitar pukul 08.00. Mereka datang berombongan.
“Kami dari Sungai Malaya, Kubu Raya. Jemput paman. Satu kampung ada enam orang yang berangkat haji tahun ini,” ungkap Sunni.
Sunni menuturkan dirinya lebih dari dua jam berada di Asrama Haji. “Semua jemaah masih di dalam. Mudah-mudahan sebentar lagi keluar,” kata Sunni.
Tak hanya Sunni, Saudah juga rela berdiri berjam-jam menunggu kepulangan suaminya. Warga Sungai Durian ini menunggu bersama keponakan dan sanak keluarga lainnya. Jumlahnya lebih dari 20 orang. Mereka datang menggunakan kendaraan masing-masing.
“Selepas ini kami langsung pulang. Sudah disiapkan makan-makan, selamatan,” katanya.
Kasi Angkutan Udara, Edi Suwarno menjelaskan koper jemaah haji diberangkatkan belakangan. Penyebabnya, kapasitas bagasi tidak dapat menampung koper tersebut. “Bagasi sudah diisi dengan tas tentengan dan air zam-zam,” kata Edi, kemarin.
Pada dua tahun lalu, lanjut Edi, jemaah hanya diperbolehkan membawa lima liter air zam-zam dan tas tentengan berukuran kecil. Barang-barang tersebut dimasukkan ke dalam kabin. Tetapi pada tahun ini, jemaah diperbolehkan membawa 10 liter air zam-zam dan tas tentengan berukuran besar. “Barang-barang tersebut tidak bisa disimpan di kabin, harus masuk bagasi,” katanya.
Edi menambahkan saat ini barang-barang tersebut sedang diusahakan masuk ke bagasi penerbangan reguler. “Jadi kami berangkatkan belakangan,” ujarnya.