Jenazah Berjaket Merah di Dasar Danau Toba Itu Adalah Dika
Pasangan suami istri Burhanuddin (48) dan Fahrianty (47), beserta empat anaknya yakni Dede Handrian (23), Neneng Nur Ainun (19), Maya Oktavianty (17), Dika Ferdian (9), dan seorang menantu Yani (20).
“Pas lebaran, Bapak sempat pergi ke Belawan. Baru balik ke Binjai. Habis itulah mereka pergi touring, naik motor semua. Naik tiga motor mereka mengambil jalur mutar dari Karo-Dairi-Samosir-Simalungun,” ujar Erwin sambil memegang foto keluarga Burhanuddin.
Erwin mengaku tidak ada firasat apapun atas tragedi maut KM Sinar Bangun. Kenangan terakhirnya, ia disuruh mengecat rumah Burhanuddin sebelum lebaran.
“Bapak terakhir ya nyuruh saya buat ngecat rumah ini. Bapak itu orangnya ‘kan tegas, nggak bisa dibantah. Makanya saya cat lah rumah ini. Baik bapak itu sama kami semua. Di sini semua sudah kayak keluarga kandung,” kisahnya.
Pihak keluarga di Binjai awalnya mengetahui keluarga Burhanuddin ikut jadi korban kapal tenggelam di danau Toba, setelah beredar foto KTP Maya Oktavianty (17), yang diperoleh Tim SAR Gabungan dari sebuah tas yang ditemukan di permukaan Danau Toba.
Hari berikutnya, tim SAR menemukan jenazah Fahriyanti, 47, terdampar di tepian Danau Toba. Jasad Fahriyanti sudah diboyong pulang oleh petugas BPBD Kota Binjai, dan dimakamkan di Kota Rambutan.
Pascatemuan ini, Erwin berharap, seluruh keluarga Burhanuddin yang hilang dapat ditemukan. “Kami berharap, semua diangkat dari dalam Danau Toba,” harapnya.
Sejauh ini, Tim Basarnas masih mencoba mengevakuasi jasad korban yang terekam oleh perangkat ROV. Pengangkatan jenazah direncanakan menggunakan tali dan alat berat di kapal feri.