Jenazah Memenuhi Tepi Sungai Gangga, WHO Peringatkan Bahaya Varian COVID-19 India
Tetapi Perdana Menteri Narendra Modi tengah mengalami banyak tekanan untuk mengumumkan lockdown nasional, seperti yang dilakukan olehnya tahun lalu, selama gelombang pertama infeksi.
Secara internasional, ada tuntutan untuk lockdown nasional di India, termasuk dari penasihat kesehatan Gedung Putih, Dr Anthony Fauci. Tuntutan itu didukung oleh organisasi domestik seperti Indian Medical Association.
Narendra Modi sedang menghadapi badai kritik karena dia mengizinkan pertemuan besar di festival keagamaan, dan mengadakan rangkaian acara pemilihan umum secara besar-besaran selama dua bulan terakhir bahkan saat kasus melonjak.
New Delhi memasuki minggu keempat lockdown, dengan pembatasan yang lebih ketat, seperti penutupan jaringan kereta dari pinggiran kota, sementara penduduk berjibaku mendapatkan tempat perawatan yang makin langka di rumah sakit, serta persediaan oksigen.
"Ini bukan waktunya untuk bersikap lunak," kata Kepala Menteri Delhi Arvind Kejriwal.
"Ini fase yang sangat sulit, gelombang ini sangat berbahaya, begitu banyak orang yang meninggal dunia… prioritas saat ini adalah menyelamatkan nyawa."
WHO: varian dari India masuk klasifikasi perhatian global
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan bahwa varian virus corona yang pertama kali diidentifikasi di India tahun lalu diklasifikasikan sebagai varian yang menjadi perhatian global. Beberapa studi pendahuluan menunjukkan bahwa varian virus itu menyebar dengan lebih mudah.
Varian B.1.617 adalah varian keempat yang dianggap perhatian global, dan membutuhkan pelacakan dan analisis yang lebih detil. Varian lainnya adalah varian yang terdeteksi di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil.