Jenderal Dudung Siap Mengerahkan Seluruh Prajurit, Ada yang Langsung Bereaksi
Selain itu, dalam beberapa tahun terakhir, TNI AD selalu menempati posisi tertinggi dalam hal melakukan kekerasan dibandingkan dengan matra yang lain.
Atas hal itu, wacana KontraS menentang rencana yang digulirkan Jenderal Dudung.
"KSAD seharusnya dapat fokus untuk membenahi pekerjaan rumah institusi TNI yang tak kunjung usai, seperti kultur kekerasan yang terus terjadi, keterlibatan TNI yang masif di ranah sipil, dan mandeknya reformasi peradilan militer," beber KontraS.
Lembaga itu juga menilai narasi yang diungkapkan Jenderal Dudung bisa menjadi legitimasi melakukan stigma terhadap berbagai kelompok yang dianggap radikal.
Belum lagi, lanjut KontraS, definisi dan standar radikal tidak jelas ukurannya dan hanya menggunakan tafsir tunggal negara.
Di sisi lain, metode stigmatisasi oleh aparat selama ini terbukti telah meningkatkan angka represi dan berimplikasi buruk bagi HAM.
"Kami mengkhawatirkan bahwa keterlibatan berlebihan TNI dalam menumpas gerakan radikalisme akan memiliki potensi yang sama. Sebab, meluasnya domain militer akan berimplikasi pada penyempitan ruang-ruang sipil," beber KontraS. (ast/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!