Jenderal Dudung Tutup Seminar Nasional TNI AD, Ada Poin soal Operasi Militer Perang
4. Peperangan saat ini sudah memasuki generasi ke-5 dengan kompleksitas yang terus meningkat. Selanjutnya, peperangan darat saat ini menjadi multidimensi. Sehingga tidak bisa jika hanya mengandalkan TNI sendiri saja, melainkan TNI harus menjalin kedekatan dengan rakyat. Hal ini sesuai dengan hasil survei selama empat tahun berturut-turut dari beberapa lembaga survei, yang selalu menempatkan TNI di peringkat satu sebagai lembaga negara yang paling dipercaya publik.
Hasil diskusi panel seminar di hari kedua, Selasa (28/6), diperoleh kesimpulan:
1. Semua menyepakati bahwa saat ini kita semua sedang berperang. Namun, yang terpenting adalah menentukan siapa sebenarnya musuh yang kita hadapi. Hal ini penting karena identifikasi tersebut yang akan menentukan bagaimana Tim Pokja menyusun Doktrin Operasi Militer Matra Darat ini ke depannya
2. Doktrin Kartika Yudha nantinya akan disusun berdasarkan konsep perlawanan wilayah darat terpadu. Mulai dari tahap cipta kondisi, penangkalan penindakan, sampai dengan pemulihan. Dimulai dengan antar kecabangan, antar matra dan regular.
3. Doktrin ini harus operasional dan menggunakan self experience berdasarkan pengalaman-pengalaman yang ada di negara kita dan negara-negara lain sebagai pembanding.
4. Menghilangkan dikotomi Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) memerlukan usaha yang lebih besar, yang bisa berimbas pada revisi Undang-Undang selanjutnya.
5. Taktik bertempur matra darat, bukan hanya memenangkan pertempuran tetapi harus juga memenangkan peperangan dan juga bisa menjawab kepentingan nasional. (boy/jpnn)