Jenderal Luhut Ogah Ungkap Misteri Memo
jpnn.com - JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Luhut Binsar Panjaitan mengakui berteman baik dengan Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha M Riza Chalid. Hal itu diakui saat diperiksa sebagai saksi skandal Papa Minta Saham di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.
Namun, apakah mantan Kepala Staf Kepresidenan itu punya hubungan bisnis dengan keduanya? Menjawab pertanyaan ini dari anggota MKD Syarufuddin Sudding, Luhut tegas menjawab tidak ada. Meski pernah bertemu Novanto dan Riza, Luhut mengaku tidak pernah membahas soal Freeport.
"Tidak (bisnis). Ada pertemuan, saya lupa, tapi saya tidak pernah bicara dengan Novanto soal Freeport," tegas Luhut di persidangan MKD, Senin (14/12).
Dalam sidang itu, Sudding terus mencecar Luhut dengan banyak pertanyaan, terutama pendalaman soal keluarnya dua memo Luhut untuk Presiden Joko Widodo, bahwa kontrak freeport baru bisa dibahas secara mendalam pada 2019. Memo itu dikirim Luhut karena melihat ada upaya perpanjangan yang dilakukan, tapi oleh siapa?
Menjawab pertanyaan ini, Luhut berdalih. "Kami melihat ada berbagai macam berita yang perlu direspon. Saya tidak berpretensi pada seseorang (yang berupaya perpanjangn kontrak Freeport), tapi saya melihat ada nuansa seperti itu," jelas Luhut.
Ketika ditanya lebih jauh soal pertemuan Novanto, pengusaha Riza Chalid dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Maroef Sjamsoeddin, Luhut mengaku tidak tahu pertemuan tersebut. Ia juga tidak paham tentang pembicaraan saham yang katanya 11 persen untuk presiden dan 9 persen untuk Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Begitu juga soal proyek PLTA di Papua yang dalam rekaman terkesan bahwa nama Luhut dijadikan sebagai penjamin kelangsungan proyek itu.
"Tidak (tahu pertemuannya). Saya saja tidak tahu (proyek itu), tanya saja yang bersangkutan (Novanto dan Riza, red)," jawabnya, singkat.(fat/jpnn)