Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jenny Mei

Oleh: Dahlan Iskan

Senin, 14 November 2022 – 07:14 WIB
Jenny Mei - JPNN.COM
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Sang suami ingin membawa teknologi pendidikan yang sudah ditemukan di Tiongkok. Yakni pulpen digital. Yang ketika disentuhkan ke tulisan bisa mengeluarkan bunyi huruf  tersebut.

Usaha ini lantas berkembang ke Al-Qur'an digital. "Orang Pakistan yang menyarankan mengapa tidak menjual pulpen serupa untuk membaca Quran," ujar Jenny.

Jenny pun menjalin kerja sama dengan lembaga pentasbih Quran. Dia juga bekerja sama dengan banyak ustad terkenal.

Jenny pun bisa mengucapkan istilah-istilah khusus terkait dengan Quran: juz, surah, tahfidz, tajwid.

Setelah era digital meluas, usaha Quran digital ini surut.

"Peraturan di toko buku Gramedia juga berubah. Saya tidak bisa mengikutinya lagi," katanyi.

Selama bertahun-tahun Quran digital yang dikelola Jenny ''menguasai'' rak buku Gramedia.

Setelah surut itulah Jenny mulai dagang mesin pembuat mie. Juga laris. Tetapi siaran TV khusus untuk jualan barang tidak ada lagi. Usaha mesin mie pun redup.

Gus Dur yang membuat Jenny Widjaya pulang ke Indonesia. Secara tidak langsung. Dia sudah dua tahun di Beijing. Mulai kerasan. Sudah kawin di sana.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News