Jet Tempur Militer Filipina Salah Sasaran, Dua Tentara Tewas, 11 Luka
Jumlah mereka hanya sekitar 70 orang. Empat bom diluncurkan. Tiga tepat sasaran, tapi yang satu malah jatuh di sekitar gedung bertingkat yang dipakai oleh pasukan AFP untuk mengintai.
Pada Selasa (11/7) Presiden Filipina Rodrigo Duterte menyatakan yakin bahwa sekitar 15 hari lagi Maute bisa dikalahkan. Sebab, terlepas dari kejadian salah sasaran itu, kemajuan AFP cukup signifikan.
Sejak Selasa hingga kemarin, AFP sudah berhasil merebut sekitar 200 bangunan yang sebelumnya dikuasai oleh Maute. Sejauh ini 392 militan berhasil dibunuh.
Di pihak pemerintah, 92 prajurit dan 45 penduduk sipil meninggal. Selain itu, 400 ribu orang penduduk harus mengungsi.
Jumlah penduduk sipil yang tewas tersebut sudah termasuk enam jenazah yang ditemukan Batalion Infantri 51 pada Rabu. Sebagian jenazah sudah berupa tulang belulang. Hingga kemarin, proses evakuasi enam jenazah itu belum bisa dilakukan karena baku tembak masih berlangsung.
Komandan Komando Mindanao Barat Letjen Carlito Galvez Jr mengungkapkan, mereka mungkin warga sipil yang dieksekusi oleh Maute di awal konflik.
Saat itu video pembunuhan tersebut diunggah Maute di dunia maya. ’’Eksekusi brutal itu bukti tindakan tidak Islami mereka. Para teroris tersebut tidak menghormati apa pun dan siapa pun,’’ ucap Galvez.
Maute adalah pendukung militan Islamic State (IS) alias ISIS. Pemimpin Abu Sayyaf, yaitu Isnilon Hapilon, yang kini dilindungi Maute juga merupakan pemimpin ISIS Asia Tenggara.