Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jika Tarif Cukai Rokok Naik, Ribuan Petani Tembakau Bakal Demo ke Jakarta Temui Jokowi

Jumat, 13 November 2020 – 12:03 WIB
Jika Tarif Cukai Rokok Naik, Ribuan Petani Tembakau Bakal Demo ke Jakarta Temui Jokowi - JPNN.COM
Ratusan petani tembakau yang tergabung dalam Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) menggelar aksi demo menolak kenaikan cukai beberapa waktu lalu. Foto dok APTI

jpnn.com, JAKARTA - Ribuan petani yang tergabung dalam asosiasi petani tembakau seluruh Indonesia (APTI) dari berbagai daerah siap datang ke Jakarta menemui presiden Jokowi untuk menyampaikan kekeberatan dan kekecewaannya terkait rencana kenaikan cukai rokok.

Mereka mengaku, saat Pilpres 2014 maupun 2019 dulu memilih Jokowi sebagai Prresiden. Karena itu para petani tembakau berharap Presiden Jokowi membatalkan rencana kenaikan cukai rokok pada 2021.

“Ribuan anggota masyarakat petani tembakau dari berbagai  Kabupaten dan Kota di Jawa Barat siap berdemo di Jakarta dengan biaya sendiri. Kami bahkan siap menginap di Jakarta, jika pemerintah tidak mau mendengar keluhan kami, dengan tetap menaikan cukai rokok,” tegas ketua API Jawa Barat, Suryana.

Suryana menegaskan, pemerintah sudah sepantasnya berpihak kepada kepentingan nasional dan kepentingan petani tembakau dengan melindungi petani tembakau dan industri rokok nasional. Selama ini petani dan industri rokok nasional sudah memberikan sumbangan yang banyak bagi keuangan negara.

Hal yang sama disampaikan Ketua APTI  NTB, Sahminudin. Menurutnya setiap kenaikan satu  persen cukai rokok menyebabkan, 1,2 miliar batang rokok tidak laku terjual.

Itu berdampak pada berkurangnya pembelian tembakau oleh industri rokok ke petani tembakau. Akibat kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen pada 2019 lalu, ditambah wabah covid dan krisis ekonomi, menjadikan sebanyak 60 miliar batang rokok tidak laku terjual.

“Jika pemerintah kembali menaikan cukai rokok 2020 atau di 2021 akan semakin banyak jumlah batangan rokok yang tidak terserap pasar. Itu berarti akan semakin banyak tembakau petani yang tidak bisa dibeli atau tidak terserap oleh produsen rokok. Petani cukai semakin menderita. Industri rokok juga. Nah kalau industri rokok mengurangi jumlah produksinya, pendapatan negara dari cukai rokok juga akan berkurang jauh,” beber Sahmihudin.

Menurut ketua DPN APTI Agus Pamudji, adanya kabar pemerintah bakal menaikkan cukai kembali sebesar 15 persen pada 2021 nanti menunjukkan tidak pro dengan rakyat, khususnya para petani tembakau.

Para petani tembakau berharap Presiden Jokowi membatalkan rencana kenaikan cukai rokok pada 2021.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News