Jiwa Terbelah
Oleh Dahlan IskanWaktu wisuda ayahnya tidak mau datang. Padahal anaknya juara. Sang ayah melihat anaknya sudah tersesat terlalu jauh.
Waktu Tara mendapat beasiswa ke Inggris ayahnya makin no hope. Leluhurnya dulu meninggalkan Eropa untuk menghindari dosa. Kok malah anaknya akan sekolah di pusat dosa.
Padahal beasiswa itu dari universitas terbaik di dunia: Cambridge University. London.
Tara sendiri juga tidak bisa berangkat. Tidak punya paspor. Untuk bikin paspor harus ada akta kelahiran.
Akhirnya bibinyalah (adik ibu) yang bersumpah di pengadilan. Bahwa Tara lahir pada tanggal itu. Satu tanggal yang Tara sendiri yang menentukan.
Saat tiba di Cambridge, Tara menjadi anak kampung satu-satunya di kampus dunia itu. Termasuk Tara tidak punya baju untuk dansa. Atau untuk jamuan makan.
Namun dia tidak peduli. Jiwa mandirinya sangat kuat.
Saat Tara diminta membuat karya tulis pertama, guru besar di sana terpana. Belum pernah ada calon mahasiswa S2 yang punya karya tulis sebagus Tara.