Joe Biden Vs Donald Trump, Siapa Lebih Menguntungkan Bagi Indonesia?
Dalam soal Tiongkok, Trump mengambil pendekatan agresif demi melindungi kepentingan kelas pekerja dan ekonomi domestik AS serta mengurangi defisit perdagangan bilateral yang begitu tinggi.
Trump menekankan kepentingan domestiknya dalam menekan Tiongkok, sebaliknya Biden mengimbuhkan tekanan itu dengan artikulasi hak asasi manusia dan beroperasi di bawah kerangka kerja sama internasional.
Trump lebih membiarkan negara lain mengurusi diri sendiri, sebaliknya Biden bakal mengajak serta negara lain dalam menyikapi Tiongkok.
Biden bisa lebih menguntungkan Indonesia ketimbang Trump, terutama dalam kaitan Laut Tiongkok Selatan yang dalam beberapa tahun ini agresif diusik Tiongkok.
Biden bisa mendorong aktifnya lagi kerangka kawasan dalam menangkal Tiongkok yang belakangan kian keras bersinggungan dengan Vietnam, Thailand, Malaysia dan Filipina di area-area Laut Tiongkok Selatan yang dipersengketakan.
Biden juga bisa mendorong AS lebih aktif dalam patroli di jalur perairan internasional bercadangan energi besar dan jalur pelayaran paling sibuk di dunia itu. Paling tidak, Indonesia dan ASEAN, mendapatkan kekuatan penyeimbang dalam menghadapi Tiongkok yang kini berani memasuki zona ekonomi eksklusif Indonesia dekat Natuna.
Multilateralisme dan internasionalisme Biden juga bisa menjadi pendorong aktifnya lagi pakta-pakta dagang kawasan seperti Kemitraan Trans-Pasifik di mana Indonesia turut serta di dalamnya yang bisa menjadi alternatif bagi independensi ekonomi dari ketergantungan berlebihan kepada Tiongkok.
Namun isu hak asasi manusia dan kesetaraan yang menjadi trademark Demokrat bisa bermasalah bagi Indonesia, terutama di daerah-daerah seperti Papua yang bisa dimanipulasi untuk membuat AS menoleh ke sana. Meskipun demikian isu HAM dan kesetaraan bisa turut mendorong wajah Indonesia yang ramah kepada kesetaraan dan HAM di bagian-bagian lainnya di negeri ini