Jokowi Kembali Peringatkan Ormas Anti-Pancasila
jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi inspektur upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
Upacara itu merupakan yang pertama kali digelar sejak Presiden Jokowi menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila.
Jokowi dalam pidatonya mengatakan, belakangan ini kehidupan berbangsa dan bernegara di tanah air mengalami tantangan. Sejumlah pandangan dan tindakan yang mengancam kebinekaan mulai bermunculan.
“Ada sikap tidak toleran yang mengusung ideologi lain selain Pancasila. Dan semua itu diperparah oleh penyalahgunaan media sosial, oleh berita bohong, oleh ujaran kebencian yang tidak sesuai dengan budaya bangsa," ujar Jokowi.
Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung Kemenlu, Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (1/6) dalam rangka peringatan Hari Kelahiran Pancasila. Foto: Setpres
Karenanya dia meminta bangsa Indonesia belajar dari pengalaman bangsa lain yang dihantui radikalisme, konflik sosial, terorisme, dan juga perang saudara. Pancasila dan UUD 1945, katanya, dapat menghindarkan bangsa Indonesia dari hal-hal yang tak diinginkan itu.
"Dengan Pancasila, Indonesia adalah rujukan masyarakat internasional untuk membangun kehidupan yang damai, yang adil, yang makmur di tengah kemajemukan dunia," tuturnya.
Mantan wali kota Surakarta itu juga menegaskan komitmen kuat pemerintah untuk menjaga Pancasila dan kebinekaan bangsa. Salah satunya melalui Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.
Lembaga baru itu nantinya akan bertugas memperkuat pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari yang terintegrasi dengan program pembangunan.