Jokowi-Kiai Ma'ruf dan Daya Saing Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Oleh: William Henley (founder IndoSterling Group)
“Pura babbara’ sompekku, Pura tangkisi’ golikku”. Pepatah Bugis nan mahsyur itu dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai penutup pidato usai pelantikannya sebagai kepala negara periode 2019-2024 di ruang rapat paripurna I, Gedung MPR RI/DPR RI/DPD RI, Jakarta, Minggu (20/10).
Arti pepatah itu sederhana, tetapi mendalam: Layarku sudah terkembang, kemudiku sudah terpasang.
Yes, pemilihan pepatah itu seolah menjadi penegasan kesiapan Jokowi untuk memulai periode kedua pemerintahan. Kali ini, presiden periode 2014-2019 itu bersiap mengarungi samudera lima tahun kepemimpinan ke depan bersama Ma'ruf Amin.
Berbagai fokus dan prioritas pemerintahan Jokowi-Ma'ruf pun telah dipaparkan dalam pidato kenegaraan pertama Jokowi. Mulai dari peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) hingga transformasi eonomi.
Kesemua langkah Jokowi seolah menjawab tantangan dari berbagai lembaga kenamaan dunia, salah satunya adalah World Economic Forum.
Beberapa hari sebelum pelantikan Jokowi-Ma'ruf, WEF merilis Global Competitiveness Report 2019 yang berisi peringkat daya saing 141 negara di dunia.