Jokowi Masih 24 Karat Atau Sekarat?
Oleh: Dhimam Abror DjuraidKetika ide perpanjangan kekuasaan presiden itu muncul pada 2019, Jokowi bereaksi keras dengan mengatakan bahwa si empunya gagasan itu ingin cari muka dan ingin menjerumuskan Jokowi.
Namun, sekarang tone pernyataan Jokowi sudah berubah. Jokowi mengatakan tidak bisa melarang kemunculan gagasan itu, karena hal itu bagian dari demokrasi. Jokowi menambahkan bahwa sebagai presiden ia akan taat dan patuh kepada konstitusi.
Kalimat ini lembek dan bersayap. Kalau nanti gerakan ini menggelinding menjadi besar dan menjadi suara mayoritas di parlemen, maka amendemen konstitusi akan menjadi kenyataan, dan masa kekuasaan kepresidenan akan diperpanjang.
Jokowi yang taat dan patuh kepada konstitusi pun akhirnya menjalankan amanat konstitusi dan mendapatkan perpanjangan masa jabatan kepresidenan secara gratis.
Kalimat bersayap ini menjadi ujian kadar demokrasi Jokowi. Publik akan melihat berapa karat kadar demokrasi Jokowi. Apakah Jokowi masih 24 karat, atau sudah sekarat? (*)