Jokowi-Rizal Ramli Bisa Saling Melengkapi
Tidak hanya itu, Rizal juga memiliki cara swasembada pangan dan membuat mangkuk beras (rice bowl) untuk kedaulatan pangan di Indonesia.
Sebagai Gusdurian, sambung Osmar, Rizal juga dekat dengan kalangan pesantren di Jawa. Sebab, Rizal pernah menjadi santri di Pondok Pesantren Gontor.
“Selain sebagai Gusdurian, sebagai seorang Minang, Rizal Ramli cukup akrab dengan kaum Muhammadiyah. Dia akrab dengan Buya Syafii Ma’arif. Karakter seorang Minang dan Sumatera sangat melekat pada Rizal Ramli yang berbeda karakternya dengan Jokowi yang Jawa,” tambah Osmar.
Dengan berbagai kelebihan itu, Rizal dianggap bisa melengkapi kekurangan yang dimiliki Jokowi.
“Rizal Ramli bisa menjadi penguat, pengisi, dan pelengkap visi Jokowi yang belakangan ini semakin kabur. Bahkan, ada yang berpendapat Jokowi-JK sudah kehilangan visinya,” tambah Osmar.
Lantas, partai apa yang cocok dengan Rizal? Osmar langsung menyebut PDI Perjuangan.
Menurut Osmar, partai yang dinakhodai Megawati Soekarnoputri itu memiliki ideologi Marhaen yang sejalan dengan Pancasila. (jos/jpnn)