Jokowi tak Suka Lihat Demo, Sukanya Baris-berbaris
jpnn.com - JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku tidak senang melihat maraknya aksi demonstrasi yang terjadi belakangan ini. Pria yang akrab disapa Joko Widodo itu mengatakan, aksi-aksi tersebut sudah bertentangan dengan budaya Indonesia.
"Demo teriak-teriak kaya gitu bukan budaya Indonesia. Menghujat, mencemooh teman-teman sendiri, budaya kita nggak punya seperti itu sebetulnya," kata Jokowi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (19/3).
Jokowi mengatakan, tren seperti ini harus segera diubah. Jika tidak identitas budaya Indonesia akan semakin menghilang.
Karenanya, lanjut calon presiden dari Partai PDI Perjuangan itu, perlu dilakukan pembangunan karakter masyarakat sejak usia dini. Hal ini lah yang mendasari gagasannya agar sekolah kembali menggalakkan aktivitas-aktivitas seperti baris berbaris, piket kebersihan dan menyanyikan lagu kebangsaan sebelum dimulainya kelas.
"Ini bukan hanya masalah nasionalisme, kedisiplinan, masalah etika tapi juga masalah kesopan santunan," jelas mantan Wali Kota Surakarta itu.
Jokowi mengatakan, sebenarnya cara semacam ini sudah terbukti efektif diterapkan di beberapa negara maju. Karenanya, Jokowi optimis pembangunan karakter sejak di sekolah dapat berhasil menyelamatkan budaya Indonesia.
"Saya lihat seperti di Singapura sebelum memulai pelajaran meneriakan slogan negara. Dimulai dari slogan negara mereka fasih. Kita juga bisa melakukan seperti itu," pungkasnya. (dil/jppn)