Joni, Tuna Netra Tewas Terinjak-injak
Sabtu, 11 September 2010 – 10:11 WIB
Pihak Istana sebenarnya bukan tanpa persiapan untuk mengantisipasi membludaknya masyarakat yang hendak memanfaatkan kesempatan bersalaman langsung dengan presiden. Di halaman Setneg misalnya, sudah disediakan sekitar 500 kursi bagi masyarakat yang antre.
Jalur khusus dengan tali sebagai pembatasnya juga disiapkan sejak dari gerbang Jalan Majapahit hingga pintu masuk Istana Negara. Namun sepertinya itu masih belum cukup karena pengaturan itu hanya setelah masyarakat berada di dalam area Setneg dan Istana. Sementara di luar, masyarakat sudah berkerumun untuk bisa segera masuk. Pintu gerbang yang dibuka sebagian, hanya cukup dilewati tiga orang secara bersamaan. Massa yang berebut masuk akhirnya mengakibatkan saling dorong. Rusuh massa pun tak terhindari. Beberapa orang tampak berusaha meloloskan diri dari celah pintu gerbang yang berujung runcing itu.
Situasi itu membuat banyak yang terjatuh saat berupaya masuk. Anak-anak kecil juga menjerit terjepit. Yanti, 30, warga Tanjung Priok, mengaku harus berjalan dari Jalan Cut Mutia, Menteng, untuk bertemu presiden. Ia berharap mendapatkan angpau dari presiden.