Jual Obat ke Sekolah, Warga Tiongkok Dibekuk
jpnn.com - TULUNGAGUNG - Seorang pria yang mengaku bernama Lin Jin Yu kemarin (29/9) ditangkap polisi saat hendak menjual obat kesehatan di MTsN 1 Tulungagung. Sebab, pria berkewarganegaraan Tiongkok itu ditengarai melakukan praktik ilegal dengan mengaku sebagai dokter. Modusnya, dia menjual obat-obatan ke sekolah-sekolah di Tulungagung. Harganya Rp 1 juta-Rp 4 juta per paket.
Petugas menyatakan, pria yang mengaku dokter tersebut datang ke sekolah pada Senin (22/9). Dia memperkenalkan diri sebagai dokter rumah sakit Harapan Kita, Jakarta. Merasa kedatangan dokter, sejumlah guru pun tertarik. Lantas, pria tersebut mempraktikan sejumlah trik agar para guru percaya. Yakni, dia memberikan bubuk di tangan guru. Nah, jika bubuk berubah warna, berarti dia mengalami gangguan kesehatan.
''Kebetulan waktu itu dokter tersebut menebak saya pernah keguguran, kok benar,'' jelas salah seorang korban bernama Endang Sriwinarti. Lantaran Guru SDN Kedungwaru 1 itu percaya, dokter gadungan tersebut lantas menawarkan sejumlah produk untuk kesembuhan penyakitnya. ''Saya membeli obat seharga Rp 3,6 juta. Namun, setelah saya minum tidak merasakan perbedaan dengan kondisi semula,'' papar ibu empat anak tersebut.
Hampir tujuh guru mengikuti presentasi dokter Tiongkok itu. Dengan begitu, ada sekitar Rp 20 juta obat yang dipekirakan terjual ke guru-guru. Dia baru mengetahui bahwa dokter tersebut bukan dokter Rumah Sakit Harapan Kita setelah salah seoang temannya mengecek ke rumah sakit tersebut. Hasilnya, tidak ada nama dokter itu.
Di tempat yang sama, Dwiati Sugiarti mengungkapkan, saat datang ke sekolah, penampilan dokter tersebut memang meyakinkan. Yakni, melakukan cek darah serta mendiagnosis penyakit. Dari keterangan pria itu, dia didiagnosis menderita penyakit ginjal. Dia tentu terkejut. ''Waktu itu, jika ingin sembuh, harus membeli obat Rp 2,4 juta. Ya siapa tidak ingin sembuh menderita penyakit ginjal,'' jelas guru SDN II Tertek itu.
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Kasubbaghumas) Polres Tulungagung AKP Dwi Hartaya menyatakan masih terus menyelidiki aktivitas pria tersebut. Karena berkaitan dengan warga negara asing (WNA), pihaknya akan berkoordinasi dengan unit intelijen. ''Kita lihat saja nanti kalau hasil pemeriksaan sudah tuntas semua,'' paparnya. (din/ris/JPNN/mas/any)