Juara Myres 2018: Budaya Literasi Bisa Tangkal Radikalisme
jpnn.com, BENGKULU - Pelaksanaan Kompetisi Sains Madrasah Tingkat Nasional 2018 sudah memasuki hari kedua, Kamis (27/9). Sudah ada beberapa agenda yang digelar, mulai dari LKTI, Expo, hingga pameran dan presentasi para finalis lomba Madrasah Young Researcher Supercamp (Myres).
Lomba ini menekankan pada kreativitas siswa Madrasah dalam melakukan penelitian, terutama untuk tiga bidang, yakni Sains Matematika dan Pengembangan Teknologi, Sosial dan Kemanusiaan, serta bidang Ilmu Keagamaan. Kini, Myres ini sudah menghasilkan para juara.
Salah satunya adalah sepasang siswi asal MAN 2 Bulukumba Sulawesi Selatan, Aenul Huda dan Ulfia Ningsih. Mereka keluar sebagai juara 1 Myres untuk kategori penelitian bidang Ilmu Keagamaan.
Dalam melakukan penelitian, mereka mengangkat tema "Budaya Literasi Berbasis Islam Moderat dalam Menangkal Radikalisme Keagamaan di Kalangan Pelajar". Penelitian ini mereka lakukan di sekolah mereka. Dari hasil penelitiannya, mereka mengungkap adanya budaya yang dapat menangkal radikalisme di kalangan pelajar. Budaya tersebut adalah budaya literasi.
"Jadi dari hasil penelitian ini, kami menemukan bahwa budaya literasi dapat menangkal radikalisme," kata Aenul saat ditemui di lokasi pelaksanaan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2018 di Asrama Haji Bengkulu, Bengkulu, Kamis (27/9).
Dengan budaya literasi kata Aenul, kehidupan keberamagaan di kalangan pelajar akan semakin sejuk. Sebab, tidak ada lagi pengakuan atau klaim bahwa suatu kelompok agama tertentu, sebagai yang paling benar.
"Sehingga kalau sudah demikian, tidak ada istilah mengkafirkan kelompok lain yang berbeda pandangan," jelas Aenul, yang diamini oleh Ulfianingsih.
Atas penelitian yang mendalam ini, keduanya pun didaulat sebagai juara 1 untuk kategori penelitian bidang Ilmu Keagamaan. Menanggapi keberhasilannya, mereka bersyukur kerja keras yang mereka lakukan membuahkan hasil.