Juara Myres 2018: Budaya Literasi Bisa Tangkal Radikalisme
"Kami mengucapkan terima kasih kepada guru-guru di MAN 2 Bulukumba yang telah membimbing kami. Berkat bimbingan mereka, kami bisa lebih baik dan bisa menjuarai kompetisi ini," kata Ulfia Ningsih.
Sementara itu, Nur Asmawati, pembimbing 2 siswa berprestasi dalam penelitian tersebut tampak begitu sumringah. Ia yang mendampingin keduanya, sangat senang karena sudah berhasil mengantarkan kedua anak asuhnya menjuarai penelitian tersebut.
"Saya sangat senang pastinya, dan bersyukur, semoga ini menjadi amal kebaikan kita" ujarnya.
Diakuinya, sebelum anak asuhnya itu menjadi finalis sehingga hadir dalam event KSM kali ini, pihaknya terlebih dahulu mengajukan proposal penelitian. Dari ratusan peserta yang mengirimkan proposal penelitian, proposal yang dikirimkan anak asuhnya berhasil lolos 15 besar.
"Kemudian setelah masuk 15 besar, saya dan kedua anak asuh saya diundang untuk mengikuti Workshop Myres. Ini sebagai bimbingan lebih detil seputar penelitian tersebut," ujarnya.
Kemudian pada tahapan selanjutnya kata dia, proposal penelitian anak asuhnya lolos final, yang diambil 6 peserta finalis untuk masing-masing bidang. Keenamnya dihadirkan dalam event KSM 2018 ini untuk melakukan presentasi. "Setelah presentasi, alhamdulillah, kami berhasil keluar sebagai juara," ungkapnya.
Direktur KSKK Madrasah Ahmad Umar mengatakan Myres 2018 bertujuan menumbuhkan minat dan bakat menulis siswa MTs dan MA. Kegiatan ini juga ingin mengenalkan kepada mereka tentang riset atau penelitian sebagai bentuk pengembangan minat dan bakat.
“Kami berharap, ajang ini menjadi sarana pembelajaran bagi siswa dalam menuangkan ide-ide dan gagasan kreatif yang dituangkan dalam tulisan, sekaligus menumbuhkembangkan iklim dan budaya meneliti di kalangan mereka,” tutur Umar. (esy/jpnn)