Jumat Pertama Ramadan, Israel Malah Tutup Masjid Al-Aqsa
jpnn.com, YERUSALEM - Otoritas Israel memberlakukan pembatasan terhadap warga Palestina dari wilayah Tepi Barat yang diduduki, untuk memasuki Masjid Al-Aqsa untuk menjalankan salat Jumat pertama pada bulan suci Ramadan tahun ini.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu bahwa pasukan Israel dikerahkan di pos-pos pemeriksaan yang mengarah ke Yerusalem Timur di mana Masjid Al-Aqsa berada.
Mereka memeriksa kartu penduduk mereka dan melarang banyak dari mereka yang ingin masuk ke masjid tersebut.
Seorang warga Palestina, Abdelaziz Al-As'ad (60), mengatakan kepada Anadolu bahwa dia beberapa kali berusaha melewati pos pemeriksaan militer Israel Qalandia, Yerusalem utara, tetapi pasukan Israel memeriksa tanda pengenalnya dan mencegahnya masuk dengan alasan keamanan.
“Israel menyatakan menyediakan fasilitas (untuk warga Palestina), kenyataannya ini bohong belaka, yang ada malah pembatasan pergerakan dan pencegahan beribadah,” kata Al-As'ad.
Pada Senin (20/3), Israel menerapkan berbagai larangan kepada warga Palestina selama Ramadan, yakni memasuki Masjid Al-Aqsa.
“Perempuan segala usia, anak laki-laki sampai usia 12 tahun, dan laki-laki di atas 55 tahun diperbolehkan memasuki Masjid Al-Aqsa selama Ramadan tanpa izin terlebih dahulu,” kata Koordinator Kegiatan Pemerintah di Daerah, Mayjen Ghassan Alyan.
Untuk mereka yang berasal dari Jalur Gaza, Israel memberlakukan kuota terbatas untuk perempuan berusia 50 tahun ke atas dan pria berusia 55 tahun ke atas, dari Minggu hingga Kamis, untuk memasuki Masjid Al-Aqsa.