Jumlah Hotspot Karhutla Semester Awal 2019 Turun 25 Persen
jpnn.com, JAKARTA - KLHK mengumumkan terjadi penurunan total jumlah titik panas (hotspot) tahun 2019 periode 1 Januari - 25 Juni dibanding periode yang sama di tahun 2018.
Satelit NOAA mencatat terdapat 508 titik selama periode tersebut di tahun ini. Sementara pada periode yang sama di tahun 2018, jumlah hotspot tercatat sebanyak 685 titik.
“Artinya terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 177 titik (25,84%) di semester awal 2019 ini,” jelas Plt. Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan.
BACA JUGA : MA Tolak Gugatan BPN Prabowo - Sandiaga, Mardani PKS Bilang Begini
“Sebagai upaya pencegahan, KLHK telah melaksanakan patroli terpadu bersinergi dengan TNI, POLRI, dan Masyarakat Peduli Api (MPA) di provinsi-provinsi rawan sejak bulan Maret lalu di wilayah Kalimantan dan juga di wilayah Sumatera. Patroli ini sebagai upaya deteksi dini terhadap kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan juga sosialisasi kepada masyarakat untuk bersama-sama mencegah karhutla," ujar Raffles.
Pada hari Selasa (25/6) tercatat terjadi karhutla di wilayah kerja Daops Banyuasin, yaitu di Desa Palem Raya, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.
Sebagaimana arahan Raffles, pemadaman karhutla di wilayah tersebut dilakukan oleh Manggala Agni Daops Banyuasin bersama dengan TNI, POLRI, dan BPBD Ogan Ilir.
BACA JUGA : Mulai Berunjuk Rasa, Orator Ajak Massa Viralkan Foto dan Video Aksi Kawal MK