Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Jumlah Kelas Menengah Indonesia Dinyatakan Turun, Apa Penyebabnya?

Kamis, 05 September 2024 – 23:55 WIB
Jumlah Kelas Menengah Indonesia Dinyatakan Turun, Apa Penyebabnya? - JPNN.COM
Populasi kelas menengah Indonesia dinyatakan menurun, sementara kelompok 'aspiring middle class' bertambah. (ANTARA: Akbar Nugroho Gumay)

Pengeluaran masyarakat kelas menengah khususnya untuk pajak atau iuran pada 2024 naik 1,05 persen dibandingkan pada tahun 2019.

Menurut Media, masyarakat kelas menengah mengalami hal yang "mungkin tidak ter-capture oleh data BPS."

"Betapa kelas menengah, ditarikin pajaknya terus-menerus, mereka bayar pajak penghasilan, VAT (PPN) belum lagi pajak yang harus mereka keluarkan setiap melakukan transaksi di bidang pendidikan, kesehatan, tapi mereka yang juga menerima relatif kecil manfaat atau insentif yang diberikan oleh pemerintah," katanya.

"Sehingga ketika income [pendapatan] mereka enggak meningkat, pengeluaran meningkat, mereka yang paling duluan terkapar."

Pengukuran garis kemiskinan di Indonesia adalah berdasarkan pengeluaran, bukan penghasilan, berbeda dengan di negara maju, menurut Media.

"Terlepas dari berbagai kekurangan ya, karena pengeluaran itu juga tricky dan sebetulnya memiliki kelemahan yang sangat signifikan ketimbang menggunakan income," katanya.

BPS mengakui mereka masih menggunakan standar perhitungan kemiskinan ekstrem yang lama dari Bank Dunia, yaitu Rp29.500 per hari per kapita.

Padahal standar perhitungan ini sudah direvisi ke angka Rp49.700.

Kelas menengah di Indonesia seringkali tidak mendapatkan bantuan ekonomi yang memadai dari pemerintah

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA