Juragan yang Baik Hati Itu Dibunuh, Istrinya Juga
"Kami juga belum bisa pastikan apakah ada barang yang benar-benar hilang," sebut Fatich. Polisi juga memeriksa menggunakan alat khusus. Namun, pihaknya belum bisa membeberkan secara terperinci terkait upaya polisi melakukan pengungkapan.
Disinggung soal lemari pakaian yang berhamburan, perwira berpangkat melati satu itu pun belum bisa membenarkan apakah itu digunakan sebagai pengalihan atau tidak.
Anehnya, beberapa barang berharga yang menempel di tubuh Tasnani tak turut diambil. Dari lokasi kejadian, polisi mengamankan dua bilah benda tajam yang masih berlumuran darah. "Diduga kuat sebagai alat untuk menghabisi nyawa korban," tegas Fatich.
Diketahui, Bahri dan Tasnani ditemukan bersimbah darah di ruang tengah kediamannya di Jalan Cipto Mangunkusumo, RT 09, Jumat (30/6).
Sebelum mengetahui pasangan suami-istri (pasutri) itu tewas, Ketua RT 09 Agus Rianto mengaku mengintip bagian dalam rumah korban dari jendela.
Beberapa sopir angkot yang bekerja untuk Bahri memang kebingungan lantaran rumah pengusaha angkot itu tertutup rapat sejak pagi.
“Ya, tidak seperti biasanya sampai siang juga tak kunjung beraktivitas,” ungkap Agus (48), ketua RT 09, diberitakan kemarin.
Agus lantas mencoba menghubungi handphone Bahri, namun tak kunjung ada jawaban. Atas musyawarah warga, akhirnya disepakati pintu rumah pasutri itu didobrak. Agus dan warga kaget begitu melihat kedua korban.